Udah pilih aja, Barisan Sholeh atau Pezina?
*Reno Anugerah Pratama
Di zaman modern ini, akhlak makin
jauh dari akhlak yang baik. Kasus berpacaran misalnya, mulai dari Mahasiswa,
Orang kerja, bahkan anak SMP pun ada. Pacaran itu sebenarnya apalah untungnya.
Dari pacaran muncul kasus pemerkosaan, penipuan, pembunuhan, dan lain-lain.
Nauzubillahimindzalik.
Kalau udah banyak dampak negatifnya seperti
itu, kira-kira halal tidak pacaran tersebut? Dalam nalar manusia yang berpikir
pasti mengatakan itu tidak baik. Kalau pun seandainya pacaran itu halal atau
wajib bagi orang belum muhrim, pastilah sejak dahulu orang-orang beriman
berlomba-lomba melakukannya. Tetapi coba dilihat, tidak ada tuntunan untuk
melakukannya. Orang muslim memperhatikan firman Allah dalam Al-Qur’an surat
Al-Isro’ ayat 32
Artinya:
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan suatu jalan yang buruk.
Lalu timbul pertanyaannya, apakah pacaran itu
zina? Dengan melihat fenomena yang ada, dapat kita katakana ya. Pacaran itu
zina. Tak ada bedanya antara pacaran dan zina. Pacaran hanya sebuah istilah
setan modern sekarang ini untuk melabuhi pikiran manusia. Contoh sederhana:
orang akan akan terkejut bahkan mencegah bila ada yang berkata “Si fulan
berzina dengan fulanah di jembatan kampung”, tetapi coba bila diganti ungkapan
“Si fulan pacaran dengan fulanah di jembatan kampung” maka reaksi orang biasa
saja, bahkan komentar “wah kamu katrok atau lho gak modern atau lain-lain”.
Astagfirullahalazim, pintarnya setan mengelabuhi manusia.
Artinya hakekatnya sama, zina dan pacaran
adalah perbuatan keji dan jalan buruk. Tidak ada pacaran Islami saat belum
muhrim. Lalu bagaimana seandainya jika untuk motivasi sekolah, kuliah, atau
kerja? Tetap saja tidak boleh. Jika melandaskan sebagai motivasi. Waduh parah.
Dimanakah Allah, dimanakah Rasullullah, dimanakah orang tua yang
menyayangimu??? Dimanakah keluarga besarmu.
Bayangkan jikalau kita sedang boncengan
dengan pacar, jalan berdua. Lalu kena tabrak, atau kecelakaan dan meninggal
dunia. Kira-kira apakah kita dinamakan Khusnul khotimah???tidak, kita masuk
barisan orang yang suul khotimah, masuk golongan orang yang durhaka pada pencipta,
karena telah bermaksiat pada-Nya.
Sebuah renungan untuk kita, banyak orang
pacaran di tempat sepi, gelap, jauh dari banyak orang, Bahkan ada suami yang selingkuh di Hotel, ada
pula istri yang selingkuh di apartemen, Apakah kita kira Allah tidak melihat
kita??? Dimanakah keimanan kita. Allah maha mendengar, maha melihat. Allah tahu
apa yang kita lakukan.
Kalau kita meninggal mau jalan apakah kita,
jalan dan barisan orang sholeh atau barisan para pezina?tergantung sikap yang
akan kita lakukan hari ini dan mendatang.
Banyak orang tahu tapi tetap melakukan
keburukan. Astagfirullahalazim. Mari senantiasa memperbaiki diri. Semoga kita
dalam rahmatnya. Aamin
#MOBARE
(Motivasi Bareng Reno)
EmoticonEmoticon